Puisi Religi Penggugah Hati

02.55 Diposting oleh dzero buletin

saat bekerja diniatkan ibadah
semua akan terasa ringan dan indah

setiap coretan tinta dari mata pena
semoga dihitung sebagai pahala
sebutir keringat yang kita teteskan
semoga menjadi ladang amal ke surga


****
sebutir dzarah perbuatan kita
semoga kelak akan memperberat timbangan
timbangan kebaikan di hari kemudian
hari saat kita berkumpul di padang mahsyar

****

Gegap gempita menghujat korupsi
semua tak kan menjadi berarti
riuh gaduh mencela kolusi
tak kan mampu membentengi diri

karena kita hanyalah manusia biasa
yang kadang silau akan materi
kita bukanlah dewa
yang tak mempan sejuta amunisi

marilah bergandeng tangan
menyamakan isi kepala dan persepsi

rapatkan pundak dan eratkan hati
saling mengingatkan dan selalu berbagi

****

saat genderang perang telah ditabuhkan
saat panji-panji telah dikibarkan
saat dajjal dunia siap kita singkirkan !

suarakan dengan lantang !
bahwa kita...

anak manusia yang tak luput dari dosa
anak jaman yang belajar untuk bertahan
hamba tuhan yang haus akan kebajikan
seraya terus memohon peribaan-Nya
agar kita diberikan satu tempat di surga


****

masa lalu seakan terus menghantui
dalam setiap langkah dan dan setiap mimpi
banyak kemaksiatan telah kita lalui
berjuta kekhilafan serasa tak terampuni

kini...
kita harus bangkit dari tidur panjang
kita harus lepas dari bayang-bayang
karena kita yakin masih ada cahaya terang
di ujung jalan yang terbentang

karena kita harus terus berjuang
berjalan di jalur kebenaran
karena kita telah berikrar
untuk menjadi sang pemenang !


****

sejuta doa dan se-lautan air mata
tak kan sanggup menghantarkanmu kepada-NYA
hanya amal kebajikan yang akan mewujudkan

karena...
Dia tak kan pernah tidur dan terlena
dalam setiap detik waktu dan detak jantung

semua dalam kehendak-NYA
selembar daun jatuh pun sudah tertulis di tangan-NYA


kalo sudah begitu, kemana kamu akan pergi
tak secuilpun alam ini dapat bersembunyi
semua dalam keniscayaan dan kehendak-NYA

****

puja-puji namaNya
dalam sederetan doa
yang hidup dan mati karenanya
nafas berjalan bersama musafir kehidupan

sejenak terdiam tuk mengingat
banyak yang harus dipersiapkan
sebagai bekal dalam perjalanan

kata taubat harus segera terucap
sebelum semua kembali kepada-Nya
Dalam ucapan dan terpatri di hati..

Demi nafas yang pernah ditiupkan-Nya
dalam kehidupan kita

****

Saat dunia berubah gelap
dalam ruang sempit luas sebadan
ia hanya diingat manusia dalam sekejab

berkaca...

apa yang patut kita banggakan
kepintaran
kekayaan
kehebatan
pangkat dan jabatan

semua akan lenyap dalam sesaat
saat ajal menjemput kita
saat kita harus menghadap-Nya
saat semua harus dibuka
mendapatkan surga atau neraka

***

saat janji telah terpenuhi
kebahagiaan menyelimuti sepenuh hati
tekad dan semangat harus tetap tersemat di dada
karena kita lah perwira-perwira muda

rapatkan barisan, buat ia sekokoh baja
re-charge segenap asa untuk indonesia tercinta

****

saat niat telah dilafalkan
saat tekad telah dikobarkan
saat langkah mulai diderapkan

tak kan mampu hujan menyurutkan
tak kan mampu badai materi menghempaskan
tak kan mampu halilintar meluluhlantakkan
tak kan mampu jua samudra memadamkan

karena..
kita lah laskar pejuang
laskar pemenang
armada masa depan

*****

Dalam menyusuri kehidupan
yang bergelut kemaksiatan
Seorang hamba datang bersujud
setelah terluka menganga
Hatinya telah tercabik-cabik dosa

Saat pembaringan itu tiba
dia meninggalkan raga
dengan seribu penyesalan yang ada
masih adakah surga untuknya
atau hanya neraka dengan api yang menyala-nyala

seorang hamba
hanya tinggal mengharapkan
ampunan dan kasih sayang Tuhannya


****

kehidupan memberikan sejuta makna
ada dosa, kebajikan dan ampunan
setiap baris doa memohonkan satu tempat di surga

sang hamba hanya dapat diam tak berkata-kata
penyesalan yg tak terkira
dalam bingkaian air mata
dan luruhnya rasa

angin illahi masih terasa di sekujur nadi
menguatkan hati yang ingin berperi
menghiba tuk bertemu Tuhannya
dalam singgasana istana surga
atau di sidhratul muntaha

By: Rudi Hartono (http://myhartono.multiply.com/)

18 komentar:

  1. adee04 mengatakan...

    Subhanallah..bagus
    menyentuh hati:)

  2. TYAS mengatakan...

    jiwaku terbuncang adanya,
    semoga Allah menerima amalan-amalan kita,
    dan mengampuini dosa yang tercipta.

  3. TYAS mengatakan...

    jiwaku terbuncang
    adanya...

  4. warda mengatakan...

    assalamu'alaikum


    puisi ini sangat menyentuh hati


    syukron


    udah buat puisi ini



    kl di izinkan saya mau buat acara maulid nabi


    sekali lagi syukron

  5. dzero buletin mengatakan...

    @tyas: makasih, mas hartono pasti sangat senang mendengar komentar anda

    @warda: boleh, tapi jangan lupa cantumkan sumbernya ya

  6. NOERJANNAH mengatakan...

    wuuuuiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhh bagussssss abizzzzzzzzzzzz

  7. sekar pembayun mengatakan...

    subhanallah buagus nian ne puisi

  8. DITA mengatakan...

    BAGAIKAN AIR YANG SEKIAN LAMA TIADA HENTI MENGALIR DAN MENGHIDUPI KITA,,,,,,,, WAHAI PEMBACA..... SENTUH JIWAKU

  9. DITA mengatakan...

    bintang yang menembus kegelapan malam berpaling menjauh dan taklagi mendekatiku kini tersungkur diriku,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

  10. hendi blogsku mengatakan...

    GOOD ... GOOOD , PUISI BAGUS

  11. name should not be empty mengatakan...

    he he he he

  12. name should not be empty mengatakan...

    uthuk uwoqk

  13. Anonim mengatakan...

    thoyib jiddan

  14. ALLISA FAUZIAH mengatakan...

    ALLAH Maha Pemurah,, bersyukurlah engkau kpd Nya karna allah lah engkau bs berbuat n karna allah lah yang membuat bnyak pembaca yg tergugah atas karya anda,, termasuk saya!!

  15. Anonim mengatakan...

    Waaahhh baguuusss bgt puisinyaaa ...:D

  16. irma wulan mengatakan...

    assalamu'alaikum, puisi mnggugah hati stiap insan yg mncri ktnangan.

  17. Fadlan Muhammad mengatakan...

    Alhamdulillah....

    Allah Maha indah

  18. jeky mengatakan...

    Disaat keranda telah diusung. Amal ibadah jadi harapan. Keluarga dan harta ditinggalkan. Tinggallah kita bersendirian.

Posting Komentar