Makanan Sehat? Pikirkan Lagi!

08.21 Diposting oleh dzero buletin


Ada beberapa makanan yang sebenarnya punya kandungan gizi yang tergolong sehat. Namun, setelah dikomersilkan justru menja-di 'junk food'. Berikut daftar 10 makanan yang seperti itu:

1. Pizza
Bukan hanya kita di Indonesia, bahkan orang Amerika pun menganggap pizza junk food. Padahaldi negara asalnya, Italia, ada hukum yang mengatur bagaimana kom-posisi pizza idealnya dibuat. Ditentukan mulai dari jenis tepungnya, tomat, mozarela, sampai ke minyak zaitunnya. Makanan ini jika diolah sesuai ketentuan merupakan makanan praktis Iagi kaya gizi. Sayangnya, mulai banyak pizza yang diolah terlalu komersil sehingga mengandung terlalu banyak lemak, kalori, sodium, namun rendah gizi.

2. Sayuran Organik Komersil
Awalnya ini adalah ide yang baik. Sejumlah petani memulai gerakan tanaman organik. Menghindari pestisida dan pupuk kimia. Mereka menanam dengan cara alamiah. Namun Sejumlah waralaba besar menginginkan profit berlebih. Akibatnya diproduksi makanan sampah organik seperti susu organik, sayuran organik, yang semuanya berlabel. Istilah "or¬ganik" kerap hanya sebagai label belaka.

3. Sereal
Aslinya, sereal yang ideal terbuat atas gandum, oat atau beras. Intinya adalah bahan pangan untuk manusia. Kandungannya adalah protein, lemak sehat dan vitamin. Sayang, mulai marak produsen makanan yang menambah bahan gula, sirup jagung, garam, makanan yang dikeringkan dan sejenisnya.

4. Roti Tawar
Roti tawar yang berbahaya bagi kesehatan adalah yang mengandung bahan tak sehat. Yakni mengandung tepung dengan gula, sirup jagung, bahkan sejumlah bahan tambahan tak berguna. Kandungannya membuat orang berisiko menderita obesitas dan diabetes. Sebab, sekali dimakan akan langsung dikonversi menjadi gula darah bernama glukosa. Roti tawar yang sehat adalah yang terbuat dari tepung dan air dengan sedikit garam dan yeast.

5. Popcorn
Jangan terlalu ketagihan makan popcorn yang berasa asin dan menggoda. Pada dasarnya bahan jagung itu sehat. Mengandung zat besi tinggi, kalori rendah dan sedikit gula, garam dan lemak. Sayang kini justru kandungan gula, lemak dan garamnya sangat luar biasa. Jauh lebih sehat menyiapkan popcorn sendiri di rumah dengan campuran garam dan gula yang terkendali.

6. Kentang Russet
Ini adalah jenis kentang yang dipakai unluk membuat french fries alias kentang goreng yang kita kenal sebagai camilan Iezat. Kentang Russet ukurannya lebih besar dari kentang biasa, juga lebih murah. setelah dianalisa, kentang ini jika dikonsumsi cepat terkonversi menjadi gula darah dan memicu diabetes dan obesitas. Karena rasanya yang hambar, banyak produsen menambahkan gula dan garam ke bahan ini.

7. Teh Hijau
Dipercaya berkhasiat mencegah kanker, teh hijau banyak dikonsumsi di Asia termasuk Indonesia. Teh ini mengandung antioksidan dan komponen lain yang katanya mengurangi risiko kanker, serangan jantung, bahkan membuat awet muda. Kini teh hijau banyak dijual dalam kemasan botol, ditambah beragam rasa agar menarik. Zat seperti gula, bahan penambah rasa dan pengawet justru membuat teh hijau bukan lagi minuman sehat.

8. Sup Kalengan
Pada dasarnya sup adalah makanan sehat. Itu jika disajikan dalam keadaan segar dengan kandungan sayuran dan komposisi bumbu seimbang. Namun, orang lebih suka yang praktis. membeli sup kalengan. Awalnya sup kalengan juga masih ideal sayangnya lama-lama produsen hanya memikirkan profit. Satu kaleng sup bisa mengandung 100 miligram sodium dan garam berlebihan, serta lemak dan zat kimia lain. Tentu saja bahan-bahan itu jauh dari definisi sehat.

9. Yogurt.
Betul bahwa yogurt makanan sehat yang terbuat dari proses fermentasi bakteri. Proteinnya tinggi, kalsium dan vitaminnya memberi efek bagus pada tubuh. Kelamaan di pasar swalayan banyak dijual yogurt kemasan bermerek. Biasanya mengandung banyak gula dan buah yang diproses, lalu menyamar sebagai makanan sehat.

10. Nuget Ikan
Ikan memang sehat. Maka. banyak ditawarkan godaan produk ikan dalam bentuk instan dan konon lezat. Nuget ikan atau ikan yang sudah diolah lalu siap saji cukup dengan menggoreng ; menggoda kita untuk membeli. Memang praktis, tapi jangan salah. ikan jenis ini justru banyak kandungan garam dan lemak. Kalau sudah begitu pastinya nilai positif ikan sudah nyaris tak tersisa lagi

1 komentar:

  1. razi*+* mengatakan...

    harus pilih pilih kalau mau makan niii......kayaknya pak penulis lebih mengarah ke makanan instant. kalau di pikir2 makanan praktis tidak juga salah, karena dari produksi awal bertujuan memenuhi kebutuhan manusia secara cepat. dan industri makanan berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik, dan juga memanfaatkan sifat manusia yg pada hakikatnya malas, tidak mau repot, dan maunya cepat. harga sesuai kualitas dong, harus fair

Posting Komentar